Metode analisis data kualitatif termasuk jenis yang tidak banyak digunakan oleh mahasiswa dalam melakukan penelitian. Banyak diantaranya memilih jenis kuantitatif karena memiliki data berupa angka sehingga menampakkan hasil yang lebih pasti. Namun, sebenarnya kualitatif juga memiliki banyak keunggulan.
Apa yang Dimaksud Metode Kualitatif?
Dalam menganalisa data, teknik kualitatif merupakan proses analisa yang tidak melibatkan angka. Sehingga penelitian ini lebih bersifat subjektif. Meski subjektif, bukan berarti peneliti melakukannya berdasarkan asumsi pribadi semata. Perlu ada kajian teori sebagai dasar sehingga hasilnya tidak memberikan persepsi keliru.
Peneliti yang menggunakan metode kualitatif mendapatkan datanya dari berbagai sumber. Dalam proses ini biasanya terdapat aktivitas merekam, mencatat, meninjau pustaka, wawancara, serta observasi. Banyak di antaranya bahkan membutuhkan observasi secara berkelanjutan sebagai data pendukung.
Untuk mengumpulkan data secara kualitatif, peneliti perlu Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan dengan wawancara untuk memperbanyak data kualitatif secara mendalam dengan narasumber. Dilanjutkan observasi dengan mengamati langsung pada lingkungan objek sehingga mendapatkan pandangan lain.
Baca Juga Jenis Teknik Pengolahan Data dan Contohnya
Jenis-jenis Metode Analisis Data Kualitatif
Walaupun bentuknya bukan berupa angka, kualitatif merupakan metode yang besar dan memiliki keragaman variasi. Apabila datanya dimanfaatkan dengan benar, dapat memberikan banyak informasi penting. Teknik menganalisis secara kualitatif memiliki empat tahapan yang disebut model Spradley, seperti:
1. Analisis Domain
Tahap yang pertama untuk analisis data menurut teori Spradley disebut dengan analisis domain. Artinya, peneliti perlu mendapatkan gambaran paling umum terkait objek yang ditelitinya. Bisa juga melalui isu sosial dan kemudian diangkat menjadi sebuah tema dalam penelitian.
Gambaran umum ini bisa didapatkan dari berbagai data yang berhasil didapatkan selama proses penelitian. Semua data akan memiliki domainnya masing-masing, sehingga menjadi panduan untuk melakukan lanjutan penelitian.
2. Analisis Taksonomi
Taksonomi bermakna klasifikasi terhadap sebuah bidang ilmu, kaidah serta prinsip yang berpengaruh terhadap klasifikasi objek. Hal inilah yang tercermin dalam tahap kedua, dimana peneliti melakukan analisa dari pengelompokan data yang berhasil dikumpulkan.
Dalam analisis taksonomi, semua data yang terkumpul ditelaah kembali. Tujuannya yakni mencari tahu apa saja unsur pembangun domain data yang terlihat dalam penelitian ini.
3. Analisis Komponensial
Metode analisis data kualitatif tahap ketiga adalah analisis komponensial. Sesudah taksonomi, peneliti perlu melakukan hal ini sehingga mampu melihat ciri spesifik pada seluruh unsur penyusun domain dalam data penelitian.
4. Analisis Tema Kultural
Tahap akhir dalam analisa kualitatif berdasarkan Spradley adalah tema kultural. Di sini peneliti menarik hubungan yang terdapat antar domain data yang ciri spesifiknya sudah diketahui. Dari hubungan antar domain ini, peneliti bisa menyusun kesimpulan terhadap seluruh data yang didapatkan dalam penelitian.
Baca Juga Contoh Teknik Analisis Data Menggunakan Kualitatif dan Kuantitatif
Contoh Metode Analisis Data Kualitatif
Sebelum mulai menyusun data menjadi bentuk kualitatif, peneliti perlu memperbanyak referensinya terkait penyusunan analisa kualitatif. Berikut ini contoh analisa kualitatif oleh guru sekolah:
Guru menggunakan data dari nilai ujian siswa kelas XI ketika ujian akhir. Kumpulan data berbentuk angka ini diproses, dicari rata-ratanya dari yang terendah hingga tertinggi. Dari informasi ini guru membuat kesimpulan mengenai tingkat pemahaman yang dimiliki siswa terhadap pembelajaran.
Namun tidak semata-mata berdasarkan nilai, guru juga menyusun opini yang berdasarkan teori dengan mewawancarai beberapa siswa. Baik yang nilainya rendah maupun tinggi, sehingga bisa menggali faktor lainnya yang berdampak terhadap nilai ujian.
Demikian ulasan tentang metode analisis data kualitatif, mulai dari jenis hingga contohnya. Dapat dilihat bahwa metode ini bukannya sama sekali tidak memiliki angka, namun angka tersebut bukan penentu. Nantinya akan dibuat analisis secara mendalam dari data tersebut melalui wawancara hingga observasi.