Telur adalah sebuah kebutuhan mendasar untuk bahan masakan dapur. Benda bulat tersebut dipakai menjadi bahan dalam berbagai masakan, bahkan bisa dihidangkan hanya dengan digoreng dan direbus. Tentu itu semua tidak lepas dari peranan bisnis ayam petelur rumahan.
Cara beternak di rumah pun cukup sederhana dengan menggunakan peralatan yang sederhana juga. Ini akan cocok bagi para pengusaha pemula karena bisa meminimalisir kerugian bila gagal. Tidak hanya itu, bisnis ini juga bisa dijadikan media pembelajaran yang kreatif .
Berikut adalah beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan dalam bisnis ayam petelur rumahan. Persiapan diperlukan supaya profit yang didapatkan bisa maksimal dan menghindari kerugian.
1. Siapkan Tempat
Agar bisa memulai usaha peternakan, seorang peternak memerlukan tempat dan lokasi tempat ketika akan membuat peternakan. Pemilihan tempat ini tidak dapat dilakukan asal-asalan karena lokasi sangat penting untuk kelangsungan peternakan. Pilihlah lokasi terbaik yang memenuhi kriteria untuk dijadikan lahan peternakan.
Misalnya lahan belakang rumah yang masih luas dan terbuka, bisa dijadikan lahan untuk beternak ayam. Biasanya jenis lokasi seperti ini mudah ditemukan di wilayah pedesaan karena lahannya masih luas. Tidak seperti di perkotaan yang lahannya sudah sangat sempit sehingga banyak tembok bangunan.
Pastikan juga lokasi tadi sudah dekat dengan sumber air, biasanya ini menjadi pertimbangan yang berat. Para peternak besar sudah memikirkan ini dan membuat sumur mereka sendiri supaya lebih hemat. Gunanya dari sumber air tersebut supaya memudahkan upaya pembersihan kandang dan lingkungannya.
2. Buat Kandang
Hal penting dari usaha peternakan ayam tentu saja pembuatan kandang ayam. Ayam perlu diberikan kandang supaya lebih teratur dan terkontrol pola hidupnya. Ayam juga bisa lebih sehat tumbuh kembangnya meski di lahan yang sempit asalkan nutrisinya tercukupi.
Baca Juga Simak Contoh Proposal Usaha Minuman Kekinian Ini
Kandang yang umum digunakan adalah jenis kandang panggung yang tidak langsung menyentuh tanah. Ini dikarenakan supaya ayam tidak terkena basahan air jika terjadi hujan. Tipe kandang ini juga bisa membuat kotoran terpisahkan dengan mudah.
Alternatif untuk lahan yang lebih sempit adalah kandang yang dibuat bertumpuk keatas. Ini dilakukan supaya memaksimalkan lahan yang ada. Namun tidak dibuat berlebihan juga, asalkan ayam masih punya ruang yang cukup untuk dirinya. Ada batas penumpukan juga yang maksimal 3 buah keatas.
3. Siapkan Bibit
Untuk skala rumahan, bibit yang disiapkan tidak terlalu banyak, cukup saja dengan angka-angka kecil seperti 100 atau dibawah itu. Idealnya bibit yang dimiliki haruslah 100 ekor supaya semua biaya bisa tertutupi dari keuntungannya. Hal ini karena tidak semua bibit bisa bertahan dan resiko kerugian akan cukup besar.
4. Perhatikan Asupan Pakan dan Obat-obatan
Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana pakan dan obat-obatan yang akan diberikan pada ayam. Pada jenis ayam petelur mungkin soal pakan tidak terlalu masalah soal pakan. Namun jika sudah menyangkut vaksin, ini hal yang harus sangat diperhatikan.
Ayam petelur punya ketahanan tubuh yang rendah mirip seperti ayam broiler. Hal ini karena ayam petelur harus melindungi dirinya sekaligus berjuang untuk terus menghasilkan telur. Sistem imun mereka cukup rendah, membuat mereka mudah terkena penyakit dan virus berbahaya.
Baca Juga Contoh Studi Kelayakan Bisnis Makanan Ringan
Solusinya adalah dengan memberikan vaksin yang lengkap supaya ayam dapat bertahan. Memang soal usaha ayam petelur, bagian vaksin ini yang cukup rumit.
Nah itulah sedikit informasi mengenai hal yang perlu diperhatikan dalam bisnis ayam petelur rumahan. Peternakan rumahan memang susah susah gampang untuk diurus, terlebih jika punya modal yang minim. Butuh kesabaran dan ketelitian dalam mengurusnya supaya bisa menjadi usaha yang maju.