Memiliki hobi membuat kue memang dapat dikembangkan menjadi sebuah bisnis yang sukses. Modal yang dibutuhkan pun tidak terlalu banyak untuk memulai bisnis ini. Selain itu, tidak lupa juga mengetahui cara menghitung keuntungan usaha kue sebelum memulai usaha kue ini.
Dimana seseorang bisa melakukan perhitungan keuntungan tersebut dengan cukup mudah. Biasanya menghitung keuntungan tentu harus mengurangi biaya pengeluaran dengan nominal pendapatan yang diperoleh. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan terkait dengan cara menghitung keuntungan dari usaha kue dengan mudah:
1. Menghitung Biaya Produksi
Cara yang dapat dilakukan adalah menghitung berapa biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh pemilik usaha. Maksudnya, pemilik usaha harus mengetahui berapa biaya yang diperlukan dalam pemenuhan kebutuhan produksi. Anggap saja membeli bahan baku seperti terigu, telur, dan lain-lain seharga Rp180.000.
Apabila ditakar dari bahan baku yang dibeli tentu dapat menghasilkan sebanyak 6 toples kue. Dengan begitu, dapat dikatakan jika biaya pembelian bahan 1 toples sebesar Rp30.000. Hitung juga ongkos pengerjaan dengan berkisar Rp21.000 sehingga total keseluruhan setiap toples Rp51.000.
2. Penghitungan Modal dan Biaya Penggantian Alat
Saat memulai usaha ini memang bukan hanya menghitung berapa biaya produk yang akan dikeluarkan. Pemilik usaha juga harus menghitung berapa nominal modal yang digunakan utamanya dalam pembelian peralatan. Dimana peralatan yang dimaksud ini seperti mixer dan oven.
Harga pembelian alat tersebut cukup besar apalagi jika umur alat sudah tua tentu bisa saja rusak. Disinilah penghitungan biaya penggantian alat dapat diterapkan agar dengan menambahkan 10% dari besarnya pendapatan yang diperoleh. Jika tidak menghitungnya tentu bisa saja mengalami kerugian.
3. Penghitungan Biaya Promosi
Pada saat melakukan promosi untuk usaha yang dijalankan tentu membutuhkan biaya meskipun tidak terlalu besar. Dimana pemilik usaha bisa melakukan promosi secara online maupun secara offline. Jika melakukannya secara online tentu membutuhkan jasa pembuatan brosur yang nantinya akan disebar.
Berbeda halnya jika promosi tersebut dilakukan secara offline, biayanya sedikit lebih besar karena membutuhkan pembuatan spanduk. Bukan hanya pembuatan spanduk, namun brosur usaha yang telah dibuat harus diprint yang nantinya dapat dibagikan ke masyarakat. Untuk itu, sisihkan 10% untuk biaya promosi.
4. Menghitung Biaya Pengembangan
Ada juga yang dinamakan biaya pengembangan dalam usaha kue ini. Dimana cara menghitung keuntungan usaha kue dari segi biaya pengembangan cukup mudah. Anggaplah jika dulunya dalam satu hari dapat memproduksi kue sebanyak 50 toples saja.
Namun setelah dilakukan sebuah pengembangan, usaha tersebut sudah dapat memproduksi kue sebanyak 100 toples atau lebih. Produksi yang semakin banyak ini tidak lepas dengan adanya biaya untuk penambahan alat seperti oven. Olehnya itu, biaya pengembangan ini bisa ditambah menjadi 10% dari pendapatan.
5. Menghitung Kalkulasi Profit Usaha Kue
Nah, tahap ini termasuk tahap terakhir dalam perhitungan keuntungan yang akan diperoleh dari usaha kue tersebut. Pemilik usaha bisa melakukan penjumlahan secara keseluruhan dari berbagai biaya yang dikeluarkan. Jika di total, memang ada 6 kebutuhan yang dibiayai dalam menjalankan usaha.
Dari keenam kebutuhan tersebut memang masing-masing diambil sebesar 10% dan ada salah satu kebutuhan yang diambil 5%. Anggaplah keuntungan yang diperoleh dari usaha ini 25%. Cara menghitungnya yakni 10+10+10+10+10+5+25=80% dari biaya produksi yang digunakan sehingga dirupiahkan menjadi Rp40.800.
Demikian penjelasan terkait dengan cara menghitung keuntungan usaha kue yang dapat dilakukan dengan mudah. Memang proses penghitungan ini harus menghitung dari berbagai kebutuhan dalam usaha ini. Dengan begitu, penjumlahan keseluruhan atau hasil akhirnya tentu lebih mudah dilakukan pemilik usaha.