analisa usaha budidaya ikan nila di kolam terpal

Membudidayakan ikan nila dalam kolam terpal adalah bisnis yang banyak diminati saat ini. Peluang usaha ini menawarkan keuntungan yang tinggi. Lalu berapa keuntungan dari usaha ini? Untuk mengetahuinya maka simak analisa usaha budidaya ikan nila di kolam terpal ini:

Modal yang Dibutuhkan dalam Budidaya Ikan Nila dan Keuntungannya

Dalam membudidayakan ikan nila di kolam terpal, maka harus menyiapkan beberapa hal terlebih dahulu. Salah satunya adalah dengan menyiapkan modal usaha ikan nila dalam jumlah yang cukup. Untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan dalam budidaya ikan nila, maka berikut rinciannya:

1. Biaya Investasi atau Fix Cost

Dalam menjalankan usaha budidaya ikan nila, maka diperlukan biaya investasi. Biaya ini umumnya tidak akan berubah meskipun mengalami peningkatan atau penurunan jumlah produk yang dihasilkan. Di bawah ini adalah analisa usaha budidaya ikan nila di kolam terpal yang perlu diperhatikan:

  • Kolam tepat ukuran 3 meter sebanyak 7 pcs: Rp 10,5 juta.
  • Timbangan: Rp 100 ribu.
  • Ember ukuran sedang 3 pcs: Rp 25 ribu.
  • Alat serok: Rp 50 ribu.
  • Jumlah: Rp 10.675.000.

2. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Selain peralatan tersebut, dalam menjalankan budidaya ikan nila juga membutuhkan biaya untuk kegiatan sehari-hari sebagai perawatan. Mulai dari pemberian pakan, suplemen dan lainnya. Adapun analisa biaya tidak tetap yang dibutuhkan dalam budidaya ikan nila adalah sebagai berikut:

  • Bibit ukuran >7 cm sebanyak 1000 ekor: Rp 700 ribu.
  • Pakan ikan 200 kg: Rp 2 juta.
  • Tenaga kerja 1 orang (2 bulan): Rp 2 juta.
  • Suplemen, air, listrik (2 bulan): Rp 1 juta.
  • Jumlah: Rp 5,7 juta.

Baca Juga Begini Cara Menghitung HPP Produk Sesuai Jenis Perusahaan!

3. Keuntungan dari Budidaya Ikan Nila

Setelah melihat modal yang harus dikeluarkan dalam menjalankan bisnis, tentunya penasaran dengan keuntungan yang akan diperoleh. Ketika ikan nila sudah berumur 68-70 hari, maka ikan tersebut sudah siap untuk dipanen. Berat nila yang dipelihara rata-rata mencapai 200 gr.

Artinya, setiap 1 kg akan berisi 5 ekor ikan nila. Maka jumlah keseluruhan ikan nila yang dipanen adalah 200 kg. Sementara harga ikan nila di pasaran saat ini yaitu sekitar Rp 40.000. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian keuntungan yang diperoleh:

  • Hasil penjualan ikan nila: Rp 40.000 x 200 kg: Rp 8 juta.
  • Biaya tidak tetap: Rp 5,7 juta.
  • Keuntungan: Rp 8 juta– Rp 5,7 juta = Rp 2,3 juta.

Kelebihan Budidaya Ikan Nila dengan Kolam Terpal

Setiap bisnis pasti menawarkan kelebihannya masing-masing. Begitu juga dengan membudidayakan ikan nila dalam kolam terpal. Ada beberapa keuntungan ketika menjalankan bisnis ini. Berikut beberapa kelebihan yang bisa menjadi bahan pertimbangan untuk berkecimpung di dunia budidaya ikan nila:

  • Ikan nila memiliki daya jual yang tinggi, sehingga pelaku usaha tidak perlu takut ikan tidak laku.
  • Proses budidaya ikan nila terbilang mudah daripada ikan lainnya yang sejenis, seperti gurame dan sebagainya.
  • Cara budidaya ikan nila maupun perawatannya juga relatif mudah sehingga mudah untuk dikerjakan siapa saja.
  • Biaya operasional budidaya ikan nilai terjangkau serta bisa disesuaikan dengan budget.
  • Untuk menekan biaya, maka dapat mengelola bisnis sendiri tanpa bantuan karyawan lain.
  • Tidak memakan banyak tempat, waktu maupun air.
  • Masa panen ikan nila terbilang cepat yaitu hanya 6 hingga 7 bulan saja.
  • Risiko kegagalan panen tidak terlalu tinggi, yaitu hanya sekitar 10% saja.

Baca Juga Simak Contoh Proposal Usaha Minuman Kekinian Ini

Itulah analisa usaha budidaya ikan nila di kolam terpal juga kelebihannya. Salah satu hal penting ketika membudidayakan ikan nila adalah terkait pemilihan kolam terpal. Pastikan untuk memilih kolam terpal yang bagus sehingga perawatan ikan nila dapat dilakukan dengan mudah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *