Memahami contoh penulisan daftar pustaka yang benar adalah hal penting baik untuk pelajar, mahasiswa, karyawan bahkan profesional. Meski terkesan sepele, daftar pustaka berkaitan dengan integritas seseorang sebagai bentuk menghargai karya yang digunakan sebagai referensi dalam menyusun tulisannya.
Definisi
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi berbagai sumber referensi yang berperan sebagai dasar informasi untuk mendukung sebuah karya tulis. Sumber informasi ini bisa didapatkan melalui berbagai media. Misalnya buku, artikel, jurnal, skripsi, dan lain-lain. Namun tentunya sumber ini harus dapat dipercaya.
Mengapa keberadaan daftar pustaka penting? Dengan daftar ini, penulis dapat menginformasikan ke pembaca mengenai dasar tulisan yang telah dibuat. Dengan begitu, pembaca mengetahui bahwa teori hingga analisa dalam karya ini bukan sekadar asumsi belaka. Melainkan didukung kajian teoritik yang memadai.
Isi daftar pustaka adalah sumber informasi yang digunakan penulis dalam menyusun karyanya. Sumber rujukan ini memuat keterangan seperti nama penulis, judul, tanggal terbit, dan lain-lain yang berkaitan.
Tidak hanya untuk mempertanggungjawabkan data, pembaca juga bisa mendapatkan referensi tambahan yang bermanfaat. Untuk itu penulisan daftar pustaka yang benar adalah kemampuan yang wajib dimiliki baik oleh pelajar, pekerja, hingga profesional.
Baca Juga Metode Analisis Data Kuantitatif Beserta Prosesnya
Contoh Penulisan Daftar Pustaka yang Benar
Penulis perlu memahami struktur apa saja yang perlu disertakan. Secara umum, terdapat tiga unsur utama dalam daftar pustaka yaitu penulis, judul, serta fakta penerbitan. Agar lebih mudah memahami, mari simak cara dan contohnya di sini:
1. Sumber dari Buku
Buku cukup banyak digunakan sebagai referensi. Struktur penulisan untuk referensi dari buku dapat menggunakan format berupa: [Nama belakang dari penulis, diikuti dengan nama depan. Judul buku (ditulis dengan font miring). Kota tempat diterbitkannya buku: penerbit, tahun penerbitan buku.]
Contoh penulisannya: Karenia, Mina. 2018. Berkembang Sebagai Remaja yang Tangguh. Yogyakarta: Penerbit KLM.
2. Sumber dari Jurnal
Sumber berikutnya yang paling banyak digunakan untuk referensi penelitian adalah jurna, karena bersifat ilmiah dan sudah memiliki bukti berupa data. Dalam jurnal ini sendiri sudah banyak sumber referensi yang digunakan sehingga kredibilitasnya semakin tinggi.
Untuk menyusun daftar pustaka dari sumber jurnal, dapat mengikuti struktur: [Nama belakang dari penulis, diikuti nama depan. “Judul jurnal.” Nama jurnal beserta volumenya, nomor (tahun diterbitkan): halaman yang digunakan.] Berikut contoh penulisannya:
Lasmono, Kandi. “Perkembangan Prestasi Akademik Siswa Sekolah H Ditinjau Dari Tingkat Kecemasan.” Jurnal Psikologi 03, no. 5 (2019): 134-138.]
Baca Juga Mengenal Teknik Analisis Data Kuantitatif Secara Lengkap
3. Sumber dari Website
Contoh penulisan daftar pustaka yang benar adalah hal penting, termasuk sumber yang didapatkan dari website, misalnya artikel. Jika mengambil dari website, formatnya: [Nama belakang penulisnya, nama depan. “Judul artikel” website. Tanggal akses. Link website.]
Contoh penulisannya adalah seperti berikut: “Pentingnya Edukasi Anti Bullyiing Sejak Dini”. Wwwberitakitacom. Diakses pada Jumat, 10 Juni 3033. https//www-berita-anti-bully.
4. Sumber dari Skripsi
Skripsi termasuk jenis referensi yang kerap kali menjadi contoh bagi mahasiswa untuk menyusun skripsinya sendiri. Dengan mempelajari skripsi orang lain, mahasiswa bisa mendapatkan gambaran model pembahasan yang efektif.
Jika memakai sumber skripsi, maka struktur penulisan daftar pustakanya adalah: [Nama belakang dari penulis, nama depan. “Judul skripsi.” Jenis pustaka, instansi yang menerbitkan, tahun terbitnya]. Contohnya seperti berikut: Putri, Made. “Hubungan IQ dengan Prestasi HRD Perusahaan S”. Skripsi, Universitas N, 2020.]
5. Sumber dari Lembaga
Banyak lembaga yang menerbitkan tulisan berkualitas didasarkan data dan kajian teori yang dapat dipertanggungjawabkan. Tidak heran banyak yang menggunakannya untuk referensi. Struktur sumber yang berasal dari lembaga yakni seperti: [Nama lembaga. Tahun penerbitan tulisan. Judul tulisan. Kota terbit: Nama penerbit].
Berikut contoh penulisannya: UNN. 2016. How to Handle Your Anxiety. London: The Papery].
Seperti pembahasan di atas, terlihat bahwa contoh penulisan daftar pustaka yang benar adalah aspek yang penting untuk dipahami. Dengan membiasakan diri menulis daftar pustaka dengan kaidah yang sesuai, akan lebih mudah untuk kedepannya. Tidak perlu lagi melihat contoh dan bisa menyusunnya dengan mudah.