Berbicara soal penelitian pasti tak jauh dari sajian data dan sajian hasil. Namun, untuk mendapatkan data yang bisa digunakan dalam penelitian tentu tidak mudah. Data harus melewati proses pengumpulan terlebih dahulu. Setelah didapatkan data, akan ada lagi tahapan analisis data penelitian untuk bisa disajikan sebagai hasil penelitian.
Tahapan analisis data ini memang tidak memakan waktu lebih lama dari pengumpulannya. Hanya saja, peneliti butuh pemikiran yang benar-benar besar disini. Analisis data yang teliti akan menghasilkan hasil data penelitian yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebelum mulai meneliti, kenali dulu proses analisis datanya.
Tujuan Analisis Data
Para peneliti pasti sudah paham bahwa dalam penelitian pasti akan menjumpai tahapan analisis data penelitian ini. Tahapan yang tidak bisa dibilang mudah, karena mengharuskan para peneliti berpikir keras. Ketelitian harus juga disertakan dalam pengolahan data untuk keperluan analisis ini.
Tapi sebenarnya, mengapa harus dilakukan analisis data ya? Jawabannya tentu saja agar data bisa disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Biasanya data hanya terepresentasi dalam angka-angka terpisah. Jika angka dan hasil mentah tidak diolah terlebih dahulu, hasil penelitian tidak akan bermanfaat karena tidak bisa dimengerti.
Karenanya, setelah proses panjang dalam pengumpulan data, masuklah ke bagian analisis data. Dari sini, peneliti kemudian akan melalui beberapa tahap analisis. Hasil akhirnya adalah data yang bisa dibaca, mungkin dalam bentuk deskripsi, atau grafik yang jelas. Barulah data ini yang bisa disebut sebagai hasil penelitian.
Baca Juga Alasan Harus Uji Instrumen Penelitian Sebelum Digunakan
Tahapan Analisis Data
Untuk bisa mendapatkan hasil analisis, peneliti harus mendapatkan data dan melalui beberapa tahapan. Analisis data penelitian pun memiliki tahapan tertentu yang penting untuk diketahui oleh peneliti. Agar mendapatkan hasil yang valid, tahapan ini harus diikuti sesuai urutan yang baik. Inilah tahapan analisis data yang harus diperhatikan oleh peneliti:
1. Mengumpulkan Data
Pertama-tama, peneliti haruslah mengumpulkan data yang akan diolah. Pengumpulan data bisa menggunakan instrumen yang sudah dibuat. Jangan lupa, instrumen yang dibuat juga harus relevan dan memberikan data valid untuk penelitian yang dilakukan. Hasil dari pengumpulan data dengan instrumen harus menjawab masalah penelitian.
Biasanya, peneliti akan menghabiskan banyak waktu dalam tahapan ini. Demi mendapatkan data yang berkualitas, perencanaan juga harus dilakukan secara matang. Maka dari itu, tak heran jika tahapan ini akan memakan banyak waktu dalam penelitian. Pemilihan jenis pengumpulan data juga penting untuk disesuaikan dengan jenis penelitian yang dilakukan.
2. Pengelompokan Data
Jika semua data sudah diperoleh, peneliti akan mendapatkan kumpulan semua data yang sudah diambil. Peneliti bisa mulai memasukkannya ke aplikasi pengolah data untuk memudahkan pengolahan selanjutnya. Nantinya data ini akan dikelompokkan sesuai faktor dan item yang disajikan dalam instrumen.
Tahapan pengelompokan data terbagi menjadi dua. Yang pertama, peneliti akan melakukan reduksi data. Di sini data akan dipilah dan disederhanakan. Setelahnya barulah data dikategorikan. Pengkategorian harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti dalam penelitiannya. Perhatikan dengan baik untuk menghindari data yang salah masuk kategori.
Baca Juga Contoh Instrumen Observasi dan Wawancara yang Bisa Dipilih
3. Data Display
Setelah data selesai dikelompokkan, peneliti akan masuk ke tahap analisis data penelitian yaitu data display. Data yang sudah dikategorikan akan dimunculkan dan dibentuk sebuah deretan dan kolom matriks. Nantinya, proses analisis akan menggunakan data olahan yang sudah berbentuk matriks ini.
Dari sini peneliti akan bisa melihat bentuk jelas dari data yang diproses. Data ini akan dikelompokkan lagi dalam kotak-kotak matriks yang sudah tersedia. Untuk mempermudah tahapan selanjutnya, hasil dari kolom matriks ini bisa direpresentasikan dalam bentuk bagan atau diagram yang sesuai dengan isi data yang diolah.
4. Penyimpulan
Yang terakhir sudah tentu tahap penyimpulan. Peneliti akan menganalisis data secara keseluruhan sesuai dengan topik yang dibahas dalam penelitian. Setelahnya, dari data yang telah dikelompokkan dan di display, peneliti bisa menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan pun tak boleh sembarang dilakukan.
Akan ada cara tertentu untuk mengambil kesimpulan. Jika peneliti membahas bidang yang linier, tentu akan lebih mudah dalam penyimpulan. Apalagi data sudah disajikan dalam bentuk diagram dan bagan. Dari sajian, peneliti biasanya akan sudah punya gambaran kesimpulan yang akan menjadi hasil akhir dari penelitian.
Metode Analisis Data
Jenis penelitian ternyata sangat beragam. Topik bahasan yang akan diteliti juga tentu akan menjadi sangat beragam. Untuk menyesuaikan tiap penelitian yang dilakukan, tersedia 4 metode berbeda untuk melakukan analisis data penelitian. Metode yang tersedia bisa dipilih sesuai kebutuhan. Apa saja metodenya? Berikut pembahasannya:
1. Analisis Kualitatif
Yang pertama adalah jenis analisis kualitatif. Disini peneliti akan menggunakan instrumen yang akan memberikan jawaban terbuka. Artinya, responden bisa memiliki jawaban yang benar-benar berbeda sesuai sudut pandang masing-masing. Metode ini bisa diwujudkan dengan menggunakan instrumen berupa wawancara, atau juga observasi langsung.
Dengan metode ini, peneliti tidak memerlukan banyak responden karena dari peneliti bisa melakukan elaborasi dari jawaban responden. Namun pastikan data didapatkan dari sumber yang kredibel di bidangnya. Hal ini akan menentukan kualitas hasil data yang didapatkan. Dengan begitu, penelitian yang dihasilkan akan semakin berkualitas.
Baca Juga Alasan Harus Uji Instrumen Penelitian Sebelum Digunakan
2. Analisis Kuantitatif
Di nomor dua ada metode analisis data kuantitatif. Dalam metode ini, peneliti akan memberikan instrumen seperti kuesioner. Instrumen seperti ini akan menyajikan jenis pertanyaan tertutup. Sebagai hasilnya, peneliti akan mendapatkan jawaban ya, tidak, atau skala angka dalam persentase yang sudah tetap.
Untuk melakukan analisis kuantitatif, peneliti akan bergantung pada kemampuan menghitung data. Karenanya, dalam metode ini ketelitian penghitungan sangat dikedepankan. Peneliti harus juga menguasai bidang statistik yang akan menjadi dukungan dalam pengolahan data penelitian. Kesimpulan yang didapat dari metode ini juga akan tidak terlihat relatif karena memiliki angka tepat.
3. Analisis Campuran
Jika ternyata topik yang digunakan adalah topik yang besar, peneliti bisa menggabungkan keduanya. Dalam instrumen yang digunakan, peneliti bisa menyajikan dua jenis bahan penelitian yang merepresentasikan keduanya. Yang pasti, kedua jenis pertanyaan dalam instrumen tersebut harus berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
Metode ini akan membawa keuntungan bagi para peneliti. Hasil yang diberikan menggabungkan dua keuntungan dari dua metode. Tak heran jika penelitian multi metode ini bisa menghasilkan hasil yang tepat, namun tetap bisa dikembangkan. Kedua jenis data yang ada dalam penelitian memungkinkannya untuk memberi dua jenis hasil yang hebat.
4. Analisis Regresi
Yang terakhir adalah metode analisis data regresi. Mungkin metode yang satu ini masih jarang dipakai karena prosesnya yang panjang. Analisis jenis ini merupakan lanjutan dari analisis kualitatif. Hasil data dari analisis kualitatif kemudian akan dikembangkan dengan analisis regresi. Hal ini terjadi jika instrumen memiliki variabel independen lebih dari satu.
Baca juga Latar Belakang Penelitian: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membuat
Penelitian berskala besar biasanya memiliki kecenderungan untuk menyajikan variabel yang luas juga. Maka bukan tidak mungkin jika terdapat beberapa variabel independen. Nantinya, semua variabel bisa diproses dengan metode kualitatif secara terpisah. Setelahnya, proses analisis akan dilanjutkan dengan analisis regresi untuk menyelesaikan perbedaannya.
Dari pembahasan diatas, didapatkan gambaran singkat tentang analisis data. Mengingat analisis data penelitian sifatnya sangat penting, maka bagian analisis data tentu tak boleh terlewat. Sebelum melakukan penelitian, perhatikan dulu jenis penelitian yang diinginkan. Selanjutnya bisa diteruskan ke pemilihan metode analisis dan lain sebagainya.