Salah satu kunci berhasilnya mengerjakan tugas akhir ada pada sejauh mana pemahaman soal metode penelitian dan apa yang akan diteliti. Banyak yang beranggapan jika mengerjakan skripsi ini sulit. Apalagi jika sudah masuk kedalam uji validitas dan reliabilitas instrumen dari penelitian tersebut.
Supaya tidak dirasakan rumit, harus ada pemahaman mengenai tata cara uji validitas dan reliabilitas yang baik dari mahasiswa. Hal ini karena penelitian bukan hanya berupa tulisan semata, namun bagaimana menjaganya supaya tetap dalam lingkup ilmiah.
Pengujian validitas dilakukan supaya terlihat sejauh mana tingkat validnya suatu item pertanyaan dalam mengukur variabel yang diteliti. Sedangkan uji reliabilitas adalah pengujian secara statistik yang dilakukan dalam menentukan reliabilitas butir pertanyaan dalam mengukur variabel.
Cara yang akan digunakan disini dengan menggunakan tools yang cukup mudah digunakan. Tools tersebut berupa software komputer bernama SPSS.
Pengujian ini dilakukan pada butir dengan melaksanakan uji korelasi Pearson Product Moment. Nantinya pada setiap item akan diujikan keterkaitannya pada skor variabel keseluruhan yang dituju. Disini ada item dalam variabel dari X dan Y diujikan dengan skor pada variabel keseluruhan tersebut.
Skor total yang akan digunakan nantinya bernilai >= 0.25 agar penelitian yang dilakukan lebih teliti. nantinya sebagai r hitung <0.25 akan disingkirkan sebagai tujuan untuk tidak melakukan pengukuran yang sama dengan apa yang dimaksud dari total skala. Caranya adalah sebagai berikut:
Untuk Uji reliabilitas, dilakukan melalui pengujian bernama alpha cronbach. Nilai alpha yang digunakan disini ada yang bernilai 0.7 ada juga yang bernilai 0.80. Masing-masing nilai itu memiliki artinya tersendiri.
Untuk nilai yang menggunakan lebih dari 0.70 maka memiliki arti telah mencukupi. Sedangkan jika alpha yang digunakan lebih dari 0.80 maka seluruh tes dan item sudah konsisten karena reliabilitasnya cukup kuat.
Ada lagi nilai alpha yang digunakan selain kedua nilai diatas yaitu alpha 0.90 keatas dikatakan sebagai reliabilitas sempurna. Sedangkan alpha 0.50 ke bawah menandakan tingkat reliabilitas yang rendah.
Untuk mendapatkan nilai alpha tersebut silahkan menggunakan software SPSS dan ikuti langkah ini:
Kedua uji diatas tadi penting dilakukan guna mengetahui sejauh mana atau valid tidaknya instrumen penelitian dalam melakukan fungsinya. Maka tiada cara lain mengetahuinya selain diujikan terlebih dahulu.
Selain itu mengujinya juga bisa membuat peneliti lebih yakin jika kuesioner atau instrumen yang dipakai sudah benar. Sehingga tidak diragukan lagi ketepatannya ketika menghasilkan data.
Demikian singkatnya mengenai cara uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Semoga adanya tulisan ini bisa membantu khususnya bagi yang sedang menyusun karya ilmiahnya untuk kepentingan pendidikan.
Regresi linier sederhana merupakan uji statistik yang berfungsi untuk mencari pengaruh satu variabel bebas terhadap…
Artikel Romadhon 2024 Penasaran Apa Saja 3 Level Enterpreneur Untuk Menaikkan UMKM Anda 💣 Udah…
Artikel Romadhon 2024 Mengapa UMKM Sulit Naik Level? Solusi Kepemimpinan dan Manajemen 🥳🤩 Reminder! BESOK…
Kelas Baking Ide Bisnis Efektif Rumahan Edisi 18 November 2023 BELAJAR DAN PRAKTEK LANGSUNG *RESEP:…
Istilah model fit mungkin masih asing untuk Anda yang baru kenal dengan dunia penelitian. Ketepatan…
Istilah dalam penelitian memang ada banyak sekali dan tenang saja Anda tidak perlu mempelajari dan…